Jalan masuk Surga

Jalan Masuk Kerajaan Surga

Ada seorang anak muda yang tinggal di pedalaman desa terpencil di pulau Timor, ingin melihat kota Kupang, ibukota propinsi Nusa Tenggara Timur. Ia berjalan kaki sejauh kira-kira 15 km untuk menjual hasil pertaniannya di pasar desa yang diadakan seminggu sekali pada hari Selasa. Sambil berjualan, ia mendengar cerita dari orang-orang desa yang pernah datang ke kota Kupang, tentang betapa megah dan indahnya gedung bertingkat, hiruk pikuk dan keramaian kota Kupang.

Ia duduk melamun tentang kota Kupang, tiba-tiba suara kernet truk memanggil penumpang, “Kupang… Kupang… Kupang.” Tanpa pikir, ia pun naik dengan jantung berdebar-debar. Truk melaju meninggalkan bekas debu dan kampung halamannya pun cuma terlihat samar-samar dari jauh. Ketika truk berhenti di tempat persinggahan, ia bertanya, “Inikah kota Kupang?” Kenet menjawab,”Bukan.” Dari persinggahan demi persinggahan, akhirnya truk tiba di kota Kupang. Dan ia pun menangis.

Hal yang sama juga terjadi dengan Jalan Masuk Kerajaan Sorga. Ada beberapa urutan keselamatan sebagai hasil penebusan Kristus. Penebusan Kristus adalah truk kita untuk membawa kita sampai masuk Sorga. Seperti pemuda Timor ini, janganlah kita turun dari truk ini, karena Yesus adalah sopir andalan yang terpercaya.

Urutan keselamatan kita adalah:

1.  KELAHIRAN BARU
Karena penebusan Kristus yang sempurna, maka orang-orang tebusan Allah dapat mengalami kelahiran baru. Kelahiran baru adalah suatu tindakan Roh Kudus yang melahirkan kita kembali. Menjadikan kita ciptaan yng baru. Mengapa kita harus mengalami kelahiran baru? Karena kita telah berbuat dosa, maka kita telah mati (Ef 2:1). Orang yang mati tidak mungkin dapat berhubungan dengan Allah dan menjadi anak-anak Allah. Tetapi oleh belas kasihanNya yang besar, Allah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus (Ef 2:4-5). Itulah yang disebut kelahiran baru.

2. IMAN YANG MENYELAMATKAN
Setelah seseorang dilahirkan baru, maka ia pun diberikan IMAN oleh Allah. Sebab iman adalah Karunia Allah yang melaluinya kita dapat diselamatkan. Di dalam Perjanjian Lama, Allah menuntut manusia menjadi BENAR melalui perbuatannya, yaitu MENTAATI seluruh hukum Taurat (Ul 6:25). Tapi tidak seorangpun yang sempurna mentaati seluruh hukum Taurat. Karena, tidak seorang pun yang benar karena perbuatannya (Rom 3:10). Namun Kristus mati dan bangkit dari kematian untuk memberikan kepada kita KUASA KEBANGKITAN, sehingga kita mentaati Hukum Taurat dengan kuasa Roh Kudus (Rom 8:3-4). Semuanya dilakukan supaya kita menjadi BENAR, karena kita diperhitungkan menjadi BENAR oleh perbuatan Kristus. Ini disebut IMAN YANG MENYELAMATKAN (Rom 3:21-26).

3.  PEMBENARAN
Kita cenderung mempercayai bahwa kita menjadi benar dihadapan Allah, kalau kita banyak berbuat baik, rajin beribadah, bersekutu dan melakukan perbuatan agamawi lainnya. Jika kita menjadi benar karena perbuatan, lalu sejauh manakah batas perbuatan yang membuat kita menjadi benar? Alkitab berkata, bahwa tidak ada satu orangpun yang benar (Rom 3:10). Satu pelanggaran  dosa saja, cukup membuat kita masuk neraka (Mat 5:22). Tapi kematian Kristus diperhitungkan bagi kita yang percaya sebagai kebenaran. Saat kita percaya, KEBENARAN KRISTUS dimasukkan ke dalam hidup kita. Akibatnya, kita semua menjadi orang benar. Allah melihat kita bukan sebagai “Bekas Orang Berdosa” tapi sebagai “Orang yang Belum Pernah Berbuat Dosa.” Allah melihat kita benar seperti “Kristus yang Benar.”

4.  PENGUDUSAN
Memang kita tidak diselamatkan karena berbuat baik, tetapi kita dididik untuk berbuat baik SESUDAH kita diselamatkan. Siapa yang mendidik kita? Kasih Karunia yang akan mendidik kita (Tit 2:12). Inilah yang disebut proses PENYUCIAN. Jadi keselamatan itu belum selesai prosesnya. Kita telah dibenarkan, tapi tidak berhenti sampai di situ, kita DIKUDUSKAN agar semakin serupa dengan Kristus dan menjadi umat yang rajin berbuat baik (Tit 2:14). Mengapa banyak orang Kristen yang kurang menunjukkan pertumbuhan dalam kekudusan? Ternyata pengudusan hanya diperoleh lewat proses. Kasih karunia akan mendidik dan bukan menuntut kita. Ia mendidik kita dengan sabar. Untuk itu, kita harus bersedia dididik oleh kasih karunia itu.

5. PEMULIAAN
Paulus menjelaskan dalam Roma 8:28-30, bahwa Allah yang memulai dalam diri kita akan menyempurnakan pada tahap akhir. Keselamatan dimulai dari pemilihan Allah dan diakhiri dengan pemuliaan. Pemuliaan terjadi pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali. Pada saat itulah, orang pilihan Tuhan dibangkitkan menjadi serupa Kristus dengan memiliki tubuh kebangkitan yang baru. Siapakah yang dimuliakan? Perhatikan kata “semua”(Ayat 29). Semua yang dipilih akan dipanggil, dibenarkan dan dimuliakan. Ini adalah satu paket yang tidak dapat dipisah. Rencana keselamatan Allah begitu rapi dan teliti sehingga Ia turut bekerja dalam SEGALA HAL untuk mendatangkan kebaikan bagi orang pilihanNya (Rom 8:28). Apapun yang terjadi atas orang percaya, positif maupun negatif selalu mendatangkan kebaikan bagi, yaitu MENJADI SERUPA KRISTUS. Betapa dahsyatnya kebenaran ini. Jadi, tidak perlu takut menghadapi apapun.

Tinggalkan komentar